RIBOSOM
(Makalah
Kelompok 8)
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Biologi Sel
Dosen
Pengampu : Drs. Anak Agung Oka, M.Pd.
& Rasuane Noor, S.Si, M.Sc.
Disusun oleh :
NAMA NPM
4.
Suryadi P 13320049
PRODI :
BIOLOGI (Kelas A)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
Artinya:
Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik. (QS.Al Mukminun:14)
1.1 Latar Belakang
Ribosom adalah komponen sel yang
membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering
disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA,
yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein. Urutan DNA gen disalin
ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian membaca informasi dalam RNA dan menggunakannya
untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi; yaitu, ribosom
“menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom melakukan
hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai template untuk
urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Asam amino yang melekat
pada RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah satu bagian dari ribosom dan
mengikat ke urutan messenger RNA. Asam amino terlampir yang kemudian bergabung
bersama oleh bagian lain dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, “membaca”
urutan dan menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari
RNA dan protein.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan Ribosom?
1.2.2
Bagaimanakah struktur dan fungsi
ribosom sebagai tempat sintesis protein?
1.2.3
Apasajakah perbedaan perbedaan ribosom
pada eukaryot dan prokaryot?
1.2.4
Bagaimanakah peran Ribosom dalam Sintesis Protein terhadap Inisiasi, Elongasi, dan Terminasi?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan
ribosom
1.3.2
Untuk mengetahui struktur dan fungsi
ribosom sebagai tempat sintesis protein
1.3.3
Untuk mengetahui perbedaan ribosom
pada eukaryot dan prokaryot
1.3.4
Untuk mengetahui peran Ribosom dalam Sintesis Protein terhadap
Inisiasi, Elongasi, dan Terminasi
BAB
II
ISI
2.1 Pengertian Ribosom
Ribosom
berupa organel kecil berdiameter antara 17-20 µm yang tersusun oleh RNA ribosom
dan protein. Ribosom terdapat pada semua sel hidup. Ribosom merupakan tempat
sel membuat atau mensintesisi protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein
yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Misal,
sel hati manusia memiliki beberapa juta ribosom. Tidak mengejutkan jika sel
yang aktif dalam mensintesis protein juga memiliki nukleus yang terlihat jelas.
Ribosom telibat dalam proses sintesis protein. Pada ribosom akan terjadi proses
penerjamahan kode-kode genetik, kodon yang dibawa oleh mRNA. Selama proses
penerjemahan ribosom menempel dan bergeser sepanjang molekul mRNA dari ujung
5’-3’. Dalam penerjemahan tersebut akan terlibat tRNA yang membawa anti kodon,
tRNA tersebut menggandeng asam amino.
Jumlah
ribosom sendiri sangat banyak, tetapi jumlahnya berfariasi tergantung pada
macam organismenya. Ribosom dibangun dari molekul protein dan RNA. Hasil
pengamatan dengan mikroskop elektron dalam bentuk 3 dimensi dan teknik-teknik pewarnaan
tertentu menunjukkan bahwa ribosom sebenarnya adalah gabungan dari sub unit
kecil dan sub unit besar.
Ribosom
terdiri dari rantai kimia yang panjang, disebut asam ribonukleat (RNA), dan
protein. Setiap ribosom memiliki dua subunit saling terkait, satu besar dan
satu kecil, yang berperilaku sebagai mesin molekuler tunggal. Ribosom
menyerupai jalinan benang atau segenggam karet gelang dilempar bersama-sama.
2.2 Struktur dan Fungsi Ribosom Sebagai
Tempat Sintesis Protein
2.2.1
Struktur Ribosom
Ribosom terbentuk globular dengan
dimeter sekitar 250 sampai 350 nm. Ribosom mampu menyebarkan maupun menyerap
electron dengan sangat kuat sehingga mikroskop electron dapat digunakan secara
intensif untuk meniliti ribosom lebih dalam.sebenarnya selain dengan mikrosof electron,
ribosom dapat diteliti dengan berbagai cara antara lain dengan defraksi sinar
X, sentrifugasi atau pemusingan, maupun dengan imunositokimia. Analisis
biokimia juga bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah dan mengidentifikasi
protein-protein dalam sub unit ribosom.
Ribosom ditemukan baik pada sel
prokariota maupun eukariota. Pada sel prokariota ribosom terdapat bebas di
sitosol. Sedangkan pada sel eukariota selain terdapat bebas di sitosol juga
terdapat di matriks mitokondria, stroma kloroplas atau menepel pada permukaan
membrane REK. Hasil penelitian secara biokimia menunjukkan bahwa ribosom
sel-sel prokariota memiliki massa molekul yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan massa molekul ribosom pada sel eukariota . Hasil ini didapat dengan
analisis sedimentasi. Analisis ini mendasarkan pada pengukuran laju pengendapan
suatu molekul di dalam larutan kental biasanya larutan sukrosa yang dipusing
dalam kecepatan yang sangat tinggi. Koefisien sedimentasi dinyatakan dalam S
yaitu unit Svedberg, ribosom sel prokariota memiliki koefisien sedimentasi 70S,
sedangkan sel eukariota koefisien sedimentasinya 80S. selain koefisien
Svedberg, laju pengendapan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu berat
molekul, bentuk makromolekul, atau rakitan, makromolekulnya. Beberapa buah
ribosom terkadang berkumpul membentuk lingkaran-lingkaran kecil disebut
polisom. Hasil pengamatan dengan teknik pewarnaan negatif dan pengamatan dengan
mikroskop elektron menghasilkan petunjuk bahwa ribosom terdiri dari dua bagian
yang tidak sama besar.
Ribosom subunit kecil, tampilannya mirip embrio yaitu seperti
memiliki kepala dan badan yang dihubungkan dengan leher yang pendek. Leher
tersebut dibentuk dengan takikan (sedikit lekukan) pada satu sisi dan lekukan yang dalam paa sisi
yang lain. Badannya berbentuk batang yang membengkak. Pada subunit kecil
terdapat daerah datar pada satu sisi bagian ini menempel pada sub unit.
Analisis kimia pada sub unit-sub unit
ribosom tersebut menunjukkan bahwa sub unit besar ribosom sel-sel prokariotik
mengandung dua molekul ,selain rRNA juga terdapat 31 sampai 34 macam protein.
Sedangkan pada sub unit kecil ribosom hanya mengandung sebuah rRNA dan 21 macam
protein.pada eukariota, ribosomnya terdiri dari 2 sub unit yaitu sub unit besar
dan sub unit kecil. Sub unit besar mempunyai 3 buah rRNA masing-masing dengan
koefisien sedimentasi 28S, 5S, 8S, dan 5S serta mengandung 45-49 macam protein.
sedangkan sub unit kecil hanya memiliki
satu rRNA dengan koefisien sedimentasi 18S dan 33 macam protein.
2.2.2
Fungsi Ribosom
2.2.2.2
Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada jalinan endoplasma kasar dirembeskan dalam bentuk enzim atau hormon.
2.2.2.3
Protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas digunakan oleh
sel itu untuk pembesaran dan memungkinkan tindak balas yang dijalankan di dalam
sel itu.
Sintesis Protein di Ribosom
Pada saat sintesis protein ribosom mengelompok menjadi poliribosom
(polisom). Sebagian besar protein dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di
dalam sitosol. Sedang ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan
ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom
atau dikirim ke luar sel (Johnson, 1994).
Ribosom berperan dalam proses sintesis
protein atau tepatnya perakitan polipeptida. Ribosom mempunyai peranan yang
sangat menentukan dalam proses perakitan polipeptida. Untuk perakitan
polipeptida memerlukan pemandu yang diperlukan untuk menentukan apakah kodon
yang terdapat pada mRNA dapat tepat berpasangan dengan anti kodon yang terdapat
pada tRNA, sehingga penerjemahannya tidak meleset. Kejadian ini difasilitasi
dan dikatalisis oleh ribosom, rRNA yang terkandung dalam ribosom akan bertindak
sebagai katalisator. Dalam proses penerjemahan ini sub unit kecil ribosom
berperan mengikat mRNA, sedangkan sub unit besar berpern sebagai tempat masuk
dan keluarnya tRNA untuk membentuk ikatan polipeptida (Geneser, 2009).
Sebelum membahas lebih jauh lagi
tentang proses sintesis protein maka sebagai langkah awal kita harus mengingat
dulu pengetahuan yang sudah kita peroleh tentang pasangan kodon dan anti kodoon
molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin (G)dan cytosine (C).
Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya , UUC, merupakan kodon
untuk asam amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan (Try),
sebagai contohnya mRNA akan menyusun kodon-kodon tersebut dalam suatu rangkaian
misalnya UGC/UUC/UGC/UUC kodon-kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-Phe (Geneser,
2009).
Akan dapat di
terjemahkan kodon-kodon tersebut harus berpasangan dengan anti kodonya.
Misalnya A akan selalu bergabung dengan U anti kodonnya, demikian juga
sebaliknya, seangkan G akan bergabung dengan C. jadi jika kodonnya adalah UUC
maka anti koonnya adalah AAG. Kalau kodon dimiliki oleh mRNA maka anti kodon
miliki oleh tRNA. tRNA selain memiliki antikodon juga memiliki asam amino. Jadi
misalnya kodon mRNA adalah UUC yang berarti harus dibaca fenilalanin maka
antikodonnya AAG yang terdapat pada tRNA, menggandeng asam amino maka
fenilalanin (Phe), sehingga kodon dan antikodon bersatu maka asam amino yang
dibawa adalah sesuai dengan pesanan dari kodon (Geneser, 2009).
2.3 Perbedaan Ribosom pada Eukaryot dan Prokaryot
2.3.1
Ribosom pada Sel
Eukaryot
Sub unit kecil eukariotik mengandung molekul RNA18S (BM 0,7x 10), sedangkan
sub unit besar mengandung RNA 28S (BM 1,7x10), RNA 5S (BM 2,0x 10), dan RNA
5,8S (BM 5,0x 10) (Johnson, 1994).
RNA 18S, 5,8S dan 28S merupakan hasil transkripsi dari
gen yang berhubungan dalam kromosom pada daerah pengatur inti (NOR) dari inti
sel. RNA 5S dalah produk trankripsi primer, bukan dari pemutusan pada pos
transkripsi precursor RNA prikariot dilepas secara berurutan dari transkrip
yang sedang tumbuh, sedangkan pada eukariot dihasilkan suatu transkrip tunggal
dengan berat molekul tinggi yaitu 45S yang mengandung precursor 18S, 5.8S, dan
28S. Tahap awal membagi 45S RNA menjadi dua bagian yaitu bagian besar (41S)
yang akhirnya akan menjadi RNA 5.8S dan 28S. Dan bagian kecil menghasilkan 18S (Johnson, 1994).
Ribosom selain mengandung RNA juga protein. Subunit kecil
mengandung 30 protein (S1, S2, dan lain-lain) dan subunit
besar mengandung 40 protein (L1, L2, dan lain-lain).
Selain jumlahnya lebih banyak , protein ribosom eukariot juga memiliki berat
molekul yang sangat besar (Geneser, 2009).
Tiap ribosom mempunyai dua tempat pengikatan tRNA, yang masing-masing
dinamakan tapak aminoasil (tapak A) dan tapak peptidil (tapak P). Molekul
aminoasil-tRNA yang baru memasuki ribosom akan terikat di tapak A, sedangkan
molekul tRNA yang membawa rantai polipeptida yang sedang diperpanjang terikat
di tapak P(Geneser, 2009).
Pembentukan
Ribosom Pada Eukariot
RNA 45S hasil transkripsi bergabung dengan protein (RNP), tetapi tidak
semua molekul kompleks tersebut menjadi bagian dari sub unit ribosom yang
lengkap. Ada berapa protein yang dilepaskan seperti pada sintesis RNA. Nukleoptioda
kembali ke kelompok nukleolar dan digunakan kembali. Protein yang di tahan selama proses kemudian bagian sub
unit yang sempurna disebut protein ribosom(Geneser, 2009).
Pemutusan kompleks RNP secara enzimatis menghasilkan 3 kelompok Frakmen,
yaitu (Comarck, 1994) :
2.3.1.1
Fragmen pertama (1), berisi spacer RNA nukleolar protein (spacer RNA
dihasilkan dari transkripsi rDNA dan bukan spacer DNA diantara gen). spacer RNA
di hidrolisis dan nukleolar protein yang bebas kembali pada kumpulannya.
2.3.1.2
Fragmen kedua (2), berisi suatu kompleks dari RNA 18S dan protein Ribosom
tertentu yang akhirnya menghasilkan sub unit ribosom 40S dalam sitoplasma.
2.3.1.3
Fragmen ketiga (3), berisi RNA 28S dan 5,85 dan protein
ribososm yang bergabung dengan RNA 5S hasil transkripsi gen rDNA ekstra
nukleolar. Kompleks ini ada di dalam inti menghasilkan sub unit 60S dalam
sitoplasma. Seperti halnya pada gen – gen untuk RNA 45S, gen – gen RNA 5S
ekstra nukleolar terdapat dalam kelipatan dua.
2.3.2
Ribosom pada Sel Prokaryot
Ribosom sel-sel prokariota memiliki massa molecular
2.520.000 dalton dan matranya 29 X 21 nanometer. Ribosom sel – sel eukariota
lebih besar dari pada ribosom sel – sel prokariota tersebut. Massa molecular
ribosom sel eukariot berkisar antara 4.220.000 dalton dan matranya 32 X
22 nanometer. Ukuran – ukuran ribosom ditentukan dengan jalan analisis
sedimentasi (pengendapan). Analisis ini mendasarkan pada pengukuran pada laju
pengendapan suatu molekul atau zarah didalam larutan kental, biasanya larutan
sukrosa yang dipusing dengan kecepatan yang sangat tinggi (70 gr atau lebih).
Konfesiensi sedimentasi dinyatakan dalam S yaitu kesatuan atau unit Swedberg.
Selain koefisien Swedberg, laju pengeendapan juga dipengaruhi oleh factor –
factor lain yaitu berat molekul, berat makro molekul, atau rakitan makro
molukernya. Ribosom prokariota memiliki koevisien sedimentasi 70S, sedangkan
pada sel eukariota koefisien sedimentasinya 80S (Johnson, 1994).
Ribosom sel prokariota, bila berada di dalam larutan
dengan kadar Mg++ rendah misalnya 0,2 mm akan mengalami tersepai
(terdisosiasi) menjadi 2 sub unit yang berbeda ukuran maupun koefisien
sedimentasinya. Sub unit besar memiliki koefisien sedimentasi 50S, sedangkan
pada yang kecil koefisien sedimentasinya 30S.
Sejak Semua protein dan RNA dari sub unit ribosom
prokariot dapat di isolasi hal ini yang memungkin untuk menerangkan proses
penyususnan ribosom melalui studi rekombinasi. Hal ini menunjukkan bahwa
penyusunan sub unit dan penggabungan membentuk ribosom yang fungsional (mampu
mentranslasi mRNA menjadi protein) yang terjadi secara spotan secara invitro
bila komponen rRNA dan protei dapat digunakan. Penyusunan dapat dilakukan
dengan sendiri dan struktur komplomen dari molekul protein dan RNA ribosom yang
diproses melalui pembentukan ikatan hydrogen dan interaksi hidrofobik (Comarck, 1994).
Penambahan protein tertentu pada pembentukan sub unit
dapat memudahkan penambahan dan pengikatan lain. Bila protein L ditambahkan
pada RNA 16S atau bila protein S ditambahkan pada RNA 5S dan 23S, maka tidak
akan terjadi penyusunan. RNA sub unit 20S dari satu jenis spesies dapat
bergabung dengan protein S dari prokariot yang lain akan membentuk
subunit-subunit fungsional, juga untuk protein dan RNA 50S dari prokariot yang
berbeda (Johnson, 1994).
Penyusunan sub unit dan pembentukan monomer
fungsional hibrida ini ternyata sulit karena protein dan dan RNA ribosom dari
prokariot yang berbeda pada kenyataannya mempunyai struktur primer yang
berbeda. Jadi jelas bahwa struktur sekunder dan tersier yang sangat amat mirip
lebih penting dalam interaksi rRNA protein, Jadi meskipun beberapa protein
ribososm dari sel ragi, retikolosit, dan hati tikus dapat diganti oleh protein
dari E.coli, namun monomer hibrida yang terbentuk dari sub unit
prokariot dan eukariot ini tadak akan berfungsi dalam sistesis protein (Comarck, 1994).
Tabel 1.
Perbedaan antara ribosom prokariotik dan eukariotik
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+tabel+pada+ribosom
Perbedaan
Berdasarkan Sifat dan Komposisi Ribosom Eukariotik dan Prokariotik
Eukariotik
|
Prokariotik
|
|
Monomer
Koefisiensi
sedimentasi
Berat Molekul
Jumlah RNA
Jumlah
Protein
Sub unit
kecil
Koefisiensi
sedimentasi
Berat Molekul
Jumlah RNA
Jumlah
protein
Sub unit
Besar
Koefisiensi sedimentasi
Berat Molekul
Jumlah RNA
Jumlah
protein
|
80S
4,5 x 106
4
70
40S
1,5 x 106
18S (BM 0,7 x
106)
30
60S
3,0 x 103
5S (BM 3,2 x
104)
5,8 (BM 5,0 x
104)
28S (BM 1,7 x
104)
40
|
70S
2,6 x 106
3
55
30S
0.9 x 106
16S (BM 0.6 x
106)
21
50S
1.7 x 106
5S (BM 3,2 x
106)
23S (BM 1.1 x
106)
34
|
· Tabel
2. Sifat dan Komposisi Ribosom Eukariotik dan Prokariotik
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+tabel+pada+ribosom
Perbedaan Berat
Molekul Rata-rata Protein Ribosom Prokariotik dan Eukariotik (Comarck, 1994).
Prokariotik
|
Eukariotik
|
|
Sub unit
kecil
Sub unit
besar
|
18.900
16.400
|
25.300
28.100
|
Tabel 3. Berat
Molekul Rata-rata Protein Ribosom Prokariotik dan Eukariotik.
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+tabel+pada+ribosom
2.4 Peran Ribosom dalam Sintesis Protein terhadap Inisiasi,
Elongasi, dan Terminasi
Kita dapat membagi translasi, sintesis rantai polipeptida menjadi tiga
tahap : inisiasi, elongasi dan terminasi.
2.4.1
Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya RNAd, sebuah RNAt yang
memuat asam amino pertma dari polipeptida, dan dua subunit ribosom. Pertama,
subunit ribosom kecil mengikatkan diri pada RNAd dan RNAt inisiator.Di dekat
tempat pelekatan ribosom subunit kecil pada RNAd terdapat kodon inisiasi AUG,
yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi.RNAt inisiator, yang membawa
asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi AUG (Johnson, 1994).
Oleh karenanya, persyaratan inisiasi adalah kodon RNAd harus mengandung
triplet AUG dan terdapat RNAt inisiator berisi antikodon UAC yang membawa
metionin. Jadi pada setiap proses translasi, metionin selalu menjadi asam amino
awal yang diingat. Triplet AUG dikatakan sebagai start codon karena berfungsi
sebagai kodon awal translasi (Johnson, 1994).
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA
inisiator khusus. Sub unit ribosom kecil melekat pada segmen leader pada ujung
5’(upstream) dari mRNA. Pada arah downstream dari mRNA terdapat kodon inisiasi,
AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses translasi. tRNA inisiator yang
membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi. Penyatuan mRNA, tRNA
inisiator, dan sub unit ribosom kecil diikuti oleh perlekatan subunit ribosom
besar, menyempurnakan proses inisiasi translasi (Johnson, 1994).
Gambar 1. Inisiasi
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+inisiasi+pada+ribosom
2.4.2
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu peratu pada
asam amino pertama (Geneser, 2009):
2.4.2.1
Pengenalan kodon : kodon mRNA pada tempat A dari ribosom membentuk ikatan
hydrogen dengan anti kodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino
yang tepat.
2.4.2.2
Pembentukan ikatan peptida : molekul rRNA dari subunit ribosom besar,
berfungsi sebagai ribozim, mengkatalis pembentukan ikatan peptide yang
menggabungkan polipeptida memanjang dari tempat P keasam amino yang baru tiba
di tempat A. pada tahap ini polipeptida memisahkan diri dari tRNA tempat
perlekatannya semula, dan asam amino pada ujung karboksilnya berikatan pada
asam amino yang dibawa oleh tRNA ditempat A.
2.4.2.3
Translokasi : tRNA ditempat A,
sekarang terikat pada polipeptida yang sedang tumbuh, di translokasikan
ketempat P. saat RNA berpindah tempat, antikodonnya tetap berikatan dengan
hydrogen pada kodon mRNA, mRNA bergerak bersama-sama dengan anti kodon ini dan
membawa kodon berikutnya untuk ditranslasi di tempat A. sementara itu tRNA yang
tadinya berada pada tempat P ke tempat E dan dari tempat ini keluar dari
ribosom.
Gambar
2. Elongasi
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+elongasi+pada+ribosom
2.4.3
Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon
stop mencapai tempat A di ribosom. Triplet basa yang istimewa ini yaitu UAA,
UAG, UGA, tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal
untuk menghentikan transasi. Suatu protein yang disebut sebagai faktor pelepas
langsung mengikatkan diri pada kodon stop ditempat A. faktor pelepas ini
menyebabkan penambahan molekul air, bukan asam amino, pada rantai
polipeptida. Reaksi ini menghidrolisis
polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA yang berada ditempat P, melepaskan
polipeptida dari ribosom. Sisa-sisa penyusunan translasi kemudian
terpisah-pisah (Geneser, 2009).
Gambar
3. Terminasi
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=gambar+terminasi+pada+ribosom
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino.
Ribosom umumnya terdapat terikat ke retikulum endoplasma dan selaput inti, dan
sebagian lainnya terdapat bebas dalam sitoplasma.
3.1.2
Salah satu sifat struktur dari ribosom adalah yaitu Setiap sub unit dicirikan oleh
koefisiensi sedimentasi yang dinyatakan dalam unit Svedberg (S). Sehingga
koefisien sedimentasi dari prokariot adalah 70S untuk keseluruhan ribosom (50S
untuk sub unit yang besar dan 30S untuk yang kecil). Untuk eukariot adalah 80S
untuk keseluruhan ribosom (60S untuk sub unit besar dan 40S untuk yang kecil).
3.1.3
Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein dan merupakan contoh
organel yang tidak bermembran. Organel ini terutama disusun oleh asam
ribonukleat, dan terdapat bebas dalam sitoplasma maupun melekat pada RE.
3.1.4
Ribosom juga dapat melakukan Transkripsi, Terminasi, Inisiasi,dan Elongasi.
3.2 Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dosen dan
mahasiswa pendidikan biologi.
DAFTAR
PUSTAKA
Comarck, David .H. 1994. Histologi Jilid 1 Edisi ke-9.
Jakarta : Binarupa Aksara.
Geneser, Finn. 2009. Buku Teks Histologi. Jakarta :
Binarupa Aksara.
Johnson. E, Kurt. 1994. Histologi dan Biologi Sel.
Jakarta : Nuha Post.
Campbell, Reece, & Mitchell. (2004). Biologi edisi
kelima-jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Lucia, MS. (2006). Buku ajar biologi sel. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Komentar
Posting Komentar